Postingan

Menampilkan postingan dengan label Nagakeo

Kampung Boawae

Gambar
Kampung adat boawae Kampung Boawae terletak di Kelurahan Natanage, Kec. Boawae dan merupakan tempat tinggal Raja pada era Swapraja Nagekeo. Kampung Boawae merupakan situs budaya yang di dalamnya terdapat benda cagar budaya seperti : rumah adat, Sa’o Meze, Peo, dan makam Raja Boawae. kampung adat boawae Di pintu masuk kampung Boawae dapat dijumpai Heda (museum lokal) sebagai tempat menyimpan benda-benda purbakala dan Ja Heda sebagai simbol kekuatan yang menyerupai seekor Kuda. Di tengah kampung dapat ditemui Peo yang merupakan lambang persatuan masyarakat. Dalam kegiatan ritual adat mereka juga menggunakan benda cagar budaya lainnya yang merupakan warisan leluhur mereka seperti : Topo, Bhuja, Kula, He’a, Nabe, dan benda budaya lainnya. Boawae terletak tepat di bawah kaki gunung Ebulobo yang berhawa sejuk serta subur sehingga sangat nyaman untuk melakukan aktivitas wisata di tempat ini. Akt­iv­itas Para wisat­awan dapat menikmati sajian berupa at­rakasi budaya sep­erti tarian Tea Eku dan

Kampung Tutubhada

Gambar
Kampung Tutubhada Kampung Tutubhada terletak di Desa Rendu Tutubhada, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, yang merupakan Situs Kampung Tua di Kabupaten Nagekeo. Di kampung tersebut masih ada peninggalan-peninggalan benda cagar budaya serta atraksi budaya seperti : Tinju Adat (Etu), Potong Kerbau (Para Bhada), Sunat (Tau Nuwa), dll. kampung tutubhada Semua rumah yang ada di perkampungan adat Tutubhada sangat unik karena bentuknya sama dengan bentuk rumah adatnya (Ji Vao). Sa’o Ji Vao pertama kali didirikan pada tahun 1983. Ji artinya Kekuatan, Vao artinya Naungan,. Ji Vao artinya rumah tempat bernaung yang oleh masyarakat setempat didalamnya kita menemukan kedamaian. Sa’o Ji Vao mengayomi seluruh suku mulai dari Raja Ulu Tana Tada Riwu sampai ke Raja Eko Tana masyarakat Rendu. Pembangunan Sa’o Ji Vao melewati 17 tahap ritual adat yang mana pada tahap akhir akan dilaksanakan upacara Para Bhada (potong kerbau). Upacara Para Bhada diawali dengan Bhea Sa oleh perwakilan seluruh kes

Pantai moropokot

Gambar
Pantai moropokot Pantai Maropokot terbentang di sebelah Utara Kabupaten Nagekeo ini juga merupakan Pelabuhan laut PELNI, Pelabuhan kapal Fery dan tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan. Penduduk Maropokot didominasi pendatang dari Sulawesi yang umunya bermata pencaharian sebagai nelayan. Pantai moropokot Pantai Maropokot ramai dikunjungi wisatawan lokal pada saat libur untuk aktivitas mandi, renang, snorkeling, diving, canoe. Pantai Maropokot dekat dengan Muara Gheru Moreng serta pulau pasir putih Ri’i Ta’a. Di pantai Maropokot juga anda dapat menikmati pemandangan alam di saat matahari terbit sampai matahari terbenam. Akomodasi Di sekitar pantai Maropokot juga terdapat penginapan sederhana milik penduduk setempat yang dapat disewakan. Selain itu, terdapat rumah makan sederhana untuk kebutuhan pelabuhan. Apabila ingin fasilitas penginapan yang lebih baik anda dapat menginap di pusat kota Mbay dengan fasilitas yang cukup memadai. Akt­iv­itas Pantai Maro­pokot merupakan titik labuh pes

Tonggurambang

Gambar
Keindahan Tonggurambang Memaknai arti kata Tonggurambang terdiri dari 2 (dua) suku kata yaitu Tonggu dan Rambang. Tonggu artinya tinggi, Rambang artinya cadas. Jadi, Tonggurambang berarti dataran tinggi yang terdiri dari cadas-cadas. Desa Tonggurambang terletak di Kecamatan Aesesa 11 km dari Kota Mbay, Ibukota Kabupaten Nagekeo. Tonggurambang Berkunjung ke desa Tonggurambang anda akan menjumpai berbagai obyek wisata yang menarik diantaranya: Air Panas Tonggurambang Terletak 1 km dari Desa Tonggurambang yang merupakan sumber air panas alami. Manfaat dari air panas ini adalah dapat menyembuhkan penyakit kulit, memberi kesegaran tubuh ketika habis bekerja dan menyembuhkan penyakit lain dalam tubuh. Perkebunan Masyarakat Merupakan perkebunan milik Bapak Stanis. Dapat kita temui hasil tanaman misalnya terung emas, paria, cabe keriting dan semangka. Tambak ikan Jarak dari air panas 1,5 km. Merupakan potensi budi daya tambak ikan milik masyarakat. Tempat ini sangat cocok untuk rekreasi bersam

Situs peninggalan PD II

Gambar
Situs peninggalan PD II Situs Peninggalan PD II Jepang Okisato. Terletak di Kelurahan Lape, Kec. Aesesa dengan pengelola adalah bapak Nobertus Remi Ru. Situs ini terletak di kelurahan Lape, Kecamatan Aesesa. Situs ini merupakan gua peninggalan PD II Jepang yang belum selesai di kerjakan. Situs ini pada mulut gua di bangun dengan semen. Ada 6 lubnang yang berada pada situs ini yang letaknya berdekatan. Situs peninggalan PD II Situs Peninggalan PD II Jepang Sangatoro. Terletak di Kelurahan Lape, Kec. Aesesa dengan pengelola situs adalah bapak Baltasar Dja. Terletak di kelurahan lape,kecamatan Aesesa. Pada Situs ini terdapat 3 lubang induk, lubang lainnya yang di buat pada lereng bukit Sangatoro. Situs ini juga belum selesai di bangun setelah jepang kalah pada saat perang melawan sekutu. Situs Peninggalan PD II Jepang Kobafesa. Terletak di Desa Aeramo, kec. Aesesa, dengan pengelola situs adalah bapak Frimus Djo. Situs ini terletak di desa aeramo, kecamatan aesesa. Situs ini merupakan gua

Situs Stegedon

Gambar
Situs Stegedon Terletak di Kecamatan Boawae, anda harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam dari Kota Mbay ibukota Kabupaten Nagekeo untuk mencapai tempat ini. Dari pusat ibukota kecamatan Boawae sendiri, kita harus menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 5 km, untuk mencapai lokasi situs. Situs ini merupakan sebuah lokasi pegunungan yang membentuk hamparan gunung-gunung seperti patahan tanah, yang menyerupai Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat. Disela-sela daratan tandus itu, terdapat sungai yang mengalir tenang dengan aliran air yang tak pernah mengering pada musim kemarau sekalipun. Anda tidak hanya akan menemukan lokasi penggalian binatang purba, tetapi di puncak gunung tempata penggalian, juga terdapat benteng kuno dan perkampungan Kampung Lama (Kampung Ola Bula). Situs sejarah stegedon Kampung ini terletak di puncak gunung, denga dikelilingi benteng batu yang disusun memanjang sepanjang bibir tebing dan menjulang ketas setinggi kurang lebih 1 meter. Akan tetapi benteng ini bel