Postingan

Menampilkan postingan dengan label BUDAYA NTT

Topi TI'I Langga Dari Pulau Rote

Gambar
Makna Topi Ti'i Langga, Lambang Masyarakat Rote SPORTOURISM - Selain baju adat, topi menjadi salah satu ciri khas dari setiap daerah yang ada di Indonesia, seperti Ti’i Langga yang menjadi ciri khas dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagi orang Rote, Ti’i Langga melambangkan jiwa kepemimpinan, kewibawaan dan percaya diri. Pada pertama kali Ti’Langga hanya digunakan oleh para petinggi yang ada di Pulau Rote, sekarang Ti’i Langga sudah menjadi pelengkap untuk pakaian tradisonal laki-laki di Rote dan juga sering dipakai untuk acara-acara adat. Bahan utama yang digunakan untuk membuat Ti’i Langga yaitu daun lontar, dimana pohon lontar memang banyak ditemui di wilayah NTT. Keunikannya, pada saat Ti’i Langga di anyam akan terjadi perubahan warna dari kuning muda menjadi coklat. Hal tersebut terjadi, karena kadar air pada daun lontar terus berkurang yang membuat daun mengering. Pada bagian atas, juga terdapat sebuah antena yang menjulang. Bagian yang meruncing pada topi tersebut

Sagi yang unik dari Ngada NTT Serta sangat menarik dan harus di Lestarikan

Gambar
Tradisi tinju ini diwariskan oleh leluhur secara turun temurun sampai pada masa sekarang . Sagi dijalankan hampir di setiap wilayah Soa secara berurutan, mulai dari Desa Mengeruda, Piga, Tarawaja/Wulilade, Seso (Sagi Libu) Masu, dan Loa. Pelaksanaan Sagi pada bulan Mei dan biasanya berakhir pada bulan Juli dan proses perhitungan bulan biasanya melalui perhitungan bulan secara tradisional atau kalender tradisional masyarakat setempat. Di daerah Soa tahapan-tahapan pelaksanaan Sagi hampir sama di setiap desa, perbedaan hanya pada saat penutupan Sagi seperti di Desa Piga dan Mengeruda diakhiri dengan upacara adat Sogo. Berikut pelaksanaan Sagi di Desa Masu dan Piga : Tahapan Persiapan Tinju Di desa Masu, Sagi diawali dengan kesepakatan adat dari rumah pemangku Budaya Sagi ( Mori Raghu Sagi ). Pada tahapan ini akan dimulai acara penggantungan pinang ( Teo heu ), di sebuah tempat yang ditentukan yaitu menhir kayu ( Ngadhu ) untuk selanjutnya dibuat kesepakatan bersama yang ditandai dengan m

Budaya NTT di kabupaten sikka Maumere Flores Yang perlu di Jaga

Gambar
Patikarapau atau potong kerbau adalah upacara kegembiraan masyarakat Palue yangmemiliki makna relasi dengan Wujud Tertinggi, leluhur dan alam.Syukuran ini ditandai dengan penyembelian seekor kerbau di sekitar mesbah oleh Lakimosa. Pada saat itu masyarakat dengan wajah yang berseri menari dan memainkan musik tradisional Palue yang membuat acara ini semakin menarik. Upacara ini dilaksanakan lima tahun sekali. Tua Reta Lou.  Di arah Timur Kecamatan Hewokloang berjarak kurang lebih 6 Km kita akan menemukan sebuah kampung bernama Watublapi, di sinilah tepat proses tenun ikat dibuat sekaligus didemonstrasikan kepada wisatawan oleh sanggar Bliransina. Disini pula kita akan disuguhkan tarian-tarian diantaranya “Tua Reta Lou” yang menceritakan tentang pengintaian musuh pada saat perang. Tarian Bebing.  Kampung Hokor 12 Km arah Barat Bola terdapat sebuah kampung tua bernama Hokor yang terkenal dengan tarian bebing yakni sebuah tarian perang yang mengisahkan penyambutan para prajurit dari medan

Ritual Koke Bale di Flotim larantuka NTT yang perlu di lestarikan

Gambar
Ritual Koke Bale. Merupakan pesta adat dilaksanakan oleh orang Lewokluok, Blepanawa dan Bama di wilayah Kecamatan Demon pagong untuk memberi makan para leluhur sebagai ungkapan syukur atas kehidupan yang telah diberikan serta untuk membersihkan diri dari pengaruh roh jahat dan hal-hal kotor lainnya. Hari pertama, upacara “ Tuhuk Kelewon “ mengundang kehadiran para leluhur untuk diberi makan dan dilanjutkan dengan upacara “Eten Bine“ yakni penghantaran sesajian untuk Sang Dewi Penjaga Mata Air. Hari kedua, upacara “ Belo Wuli “ yakni pembantaian hewan-hewan kurban yang akan disiapkan sebagai santapan pada saat upacara keesokan harinya. Hari ketiga, upacara “ Gole “ yakni puncak dari ritual ditandai dengan kegiatan makan bersama di rumah. Berbagai ritual Adat lainnya di Kabupaten Flores Timur, antara lain: Upacara Toben Lewo Upacara adat untuk membersihkan diri dari pengaruh roh jahat dan hal – hal kotor lainnya, sehingga tidak ada aral rintangan yang menghambat perkembangan di desa set

Seni NTT tarian foti dari pulau rote ndao Yang menarik dan perlu di lestarikan

Gambar
Tarian ini merupakan tarian selamat datang atau tarian penyambutan yang khas dari Rote Ndao , Nusa Tenggara Timur (NTT). Namanya adalah Tari Foti Lalendo. Apakah Tari Foti Lalendo itu? Tari Foti Lalendo adalah salah satu tarian tradisional dari Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari wanita berbusana cantik dan menggunakan kain selimut sebagai atribut menarinya. Dalam tarian ini biasanya juga terdapat penari pria yang menari dengan gerakan Tari Foti yang khas dan unik. Tari Foti Lalendo merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal  di Rote Ndao, dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu penting, pernikahan dan lain-lain. Asal Mula Tari Foti Lalendo Tari Foti Lalendo ini merupakan tarian tradisional yang berasal dari pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini dulunya digunakan untuk menyambut kedatangan para prajurit yang pulang dari medan perang. Selain itu Tari Foti Lalendo juga digunakan untuk

Seni NTT tari caci dari manggarai Flores

Gambar
Kesenian satu ini merupakan suatu permainan uji ketangkasan dalam bela diri yang dipadukan dengan suatu gerak tari. Namanya adalah Tari Caci. Apakah Tari Caci itu?  Tari Caci adalah kesenian tradisional sejenis tarian perang yang khas dari masyarakat Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara timur. Tarian ini merupakan tarian yang dimainkan oleh dua penari laki-laki yang menari dan saling bertarung dengan menggunakan cambuk dan perisai sebagai senjatanya. Tari Caci ini juga merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di Pulau Flores, NTT. Tarian ini sering ditampilkan di berbagai acara seperti saat syukuran musim panen (hang woja), ritual tahun baru (penti), dan berbagai upacara adat lainnya. Asal mula Tari Caci Menurut sumber sejarah yang ada, Tari Caci ini berawal dari tradisi masyarakat Manggarai dimana para laki-laki saling bertarung satu lawan satu untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Tarian ini kemudian berkembang menjadi sebuah keseni

Kematian dan mete bagi orang NTT

Gambar
Kalau  anda ke kupang atau ke NTT secara keseluruhan maka akan di dapati suatu budaya mete atau(bergadang sampai pagi di tempat atau rumah kerabat atau orang yang meninggal).  Salah satu contohnya: Kematian merupakan sebuah peristiwa yang dapat saja menimpah semua manusia tanpa kecuali termasuk bagi seorang Belu (Timor-NTT). Adalah sebuah kenyataan yang terjadi bahwa rata-rata orang di sini sangat takut mati. Ini terjadi karena adanya ketidakpastian tentang hidup di seberang sana, adanya ancaman tentang penderitaan kekal, penderitaan sementara di seberang sana, namun juga bahwa perlu dana besar selama acara mete, juga dana untuk pemberesan adat dan pelaksanaan sejumlah tradisi hingga dana untuk penguburan mayat. Lazimnya, ketika seseorang menghembuskan nafas terakhir, para petugas "pemberitahu" disebarkan ke seluruh rumah keluarga di manapun mereka berada teristimewa keluarga-keluarga atau kerabat si mati yang berada di tempat yang dekat, untuk memberitahukan perih

Adat istiadat perdamaian Di masyarakat NTT

Gambar
Bulan lalu saat saya menghadiri perayaan pernikahan teman saya , malah saya di suguhin minuman sejenis minuman keras atau biasa di sibut minum sopi (sejenis arak) memiliki nilai sakral karena memiliki latar ritus budaya dan sekaligus profan (sosio-ekonomi). Pada segmen sakral, minum sopi adalah aktivitas dalam bingkai ritus yang berimplikasi pada relasi dan integrasi komunitas. Sekian banyak orang yang minum sopi bersama-sama, dalam ritus-ritus tertentu, diintergrasikan ke dalam satu tujuan bersama, baik dalam jangka waktu singkat maupun panjang. menyambut tamu dengan tarian, lalu menghidangkan sopi Sedangakan pada segmen sosio-ekonomi, minum sopi adalah cara orang Timor berinteraksi dengan sesamanya, seperti menyambut orang yang datang, menikmati sore selepas bekerja, merayakan pesta kecil-kecilan dengan keluarga, melepas kepergian sahabat baru, atau berjumpa sahabat lama. Tidak dapat disangkal lagi, sopi punya tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat Timor. Budaya in

Jagung bose sebagai makanan Orang Timor NTT

Gambar
  Hari ini saya baru datang ke sebuah acara di kupang khususnya dari suku Timor. Dan di sana waktu makannya telah di sediakan jagung bose  dan ikan bakar saya bertanya ke salah satu teman saya apa memang makanan ini harus selalu ada di setiap acara orang dari suku timor diapun menjelaskan bahwa memang itu sudah menjadi budaya dan adat istiadat makanan orang timor dan wajib di sediakan di setiap acara.Selain kebudayaan, kekayaan yang dimiliki Indonesia adalah kuliner tradisional. Setiap daerah di seluruh penjuru negeri ini memiliki kuliner khasnya masing-masing. Seperti halnya budaya, kuliner juga harus tetap dilestarikan agar tidak terabaikan seiring perkembangan zaman. Sejenak, mari kita beranjak dari kebiasaan mengenal dan mengonsumsi kuliner dari kebudayaan barat yang telah merajalela di Indonesia. Kita mencoba mengenal dan melestarikan kuliner tradisional yang tidak kalah nikmatnya dengan kuliner negara lain. Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan salah satu provinsi yang

Adat istiadat gading gajah di Sikka NTT

Gambar
Berbeda dengan masyarakat Jawa yang mas kawin untuk pernikahannya bisa berupa uang atau perhiasan. Masyarakat di Flores menggunakan gading gajah atau bala untuk mas kawin. Setiap pria yang ingin mempersunting gadis pujaannya harus memiliki gading gajah sebagai syarat wajib sebelum disetujui sehingga pernikahan bisa dilaksanakan. Tradisi menggunakan gading gajah sebagai mahar sudah dijalankan oleh penduduk di kawasan Flores. Bagi mereka, gading gajah adalah benda yang berharga dan kadang dianggap sebagai benda keramat sehingga harganya terus meroket. Berikut ulasan tentang masa kawin (belis) gading gajah dalam pernikahan adat masyarakat Flores. Asal-Usul Gading Gajah di Flores Penggunaan gading gajah untuk mahar atau belis di Flores mungkin terlihat aneh. Terlebih di kawasan itu sama sekali tidak ada gajah yang hidup. Selama ini gajah hanya hidup di kawasan Sumatra yang memiliki banyak hutan. Lantas dari mana gading gajah itu bisa ada dan jumlah cukup banyak dan seperti

Adat istiadat orang alor NTT

Gambar
Salah satu keunikan budaya lokal di Alor adalah Moko yang mirip dengan gendang perunggu dan dijadikan sebagai alat pembayaran belis (mas kawin) dalam tradisi adat perkawinan setempat. Fungsi tersebut sama seperti gading gajah di kabupaten Flores Timur dan Sikka di Pulau Flores. Keistimewaan Alor dalam hal budaya material adalah begitu banyaknya nekara perunggu Moko. Para ahli arkeologi dan sejaral meyakini teknologi perunggu bermula di Dongson Vietnam bagian utara Kemudian menyebar ke berbagai daerah di Asia Tenggara. Namun hasil studi banding menyebutkan Moko di Alor hanyak yang dibuat di Pulau Jawa. Hanya saja tak diketahui secara pasti sejak kapan Moko mulai dikenal oleh masyarakat Kabupaten Alor yang kemudian berfungsi sebagai alat pembayaran belis dalam tradisi setempat. Sebuah pertanyaan yang selalu menggoda para wisatawan asing dan peneliti ilmiah, apakah Moko di Alor itu berasal dari kebudayaan Dongson yang hidup dan berkembang di belahan utara Vietnam sekitar 350 tahun sebelum

Bahasa dan budaya masyarakat Pulau Sabu NTT

Gambar
Ada 4 dialek yang digunakan oleh  masyarakat di pulau sabu, yakni Raijua, Mehara, Dimu, dan Ha’ba. Sekalipun ada perbedaan dialek, tetapi dalam komunikasi, orang-orang Sabu saling mengerti satu sama lain. Budaya Sabu tidak terlepas dari bahasa yang mereka miliki, karena bahasa Sabu sendiri merupakan identitas budaya yang sangat melekat pada orang Sabu itu sendiri. Dari dialek yang digunakan seseorang, orang Sabu dapat mengetahui dari udu mana orang tersebut berasal. Budaya Sabu sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Ini dapat terlihat dari bahasa yang mereka gunakan. Misalnya sebutan “Ama” kepada kaum lelaki dan “Ina” kepada kaum perempuan. Dalam Bahasa Indonesia, “Ama dan Ina” berarti “papa dan mama”, tetapi dipakai untuk memanggil siapa saja tidak peduli orang tua atau orang muda, kaya atau miskin. Bahasa Sabu juga memiliki keistimewaan tersendiri, seperti adanya perbedaan antara bahasa Sabu yang digunakan sehari-hari dan yang digunakan pada aktivitas budaya ter

Tempat Wisata NTT Budaya Pasola Sumba barat

Gambar
Jika ada kesempatan berkunjung ke Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, jangan lewatkan k esempatan menyaksikan sebuah tradisi turun temurun bernama Tradisi Pasola. Pasola adalah tradisi permainan perang-perangan yang dilakukan oleh masyarakat penganut agama Marapu di Pulau Sumba. Permainan ini dilakukan oleh dua kelompok pasukan berkuda (tiap kelompok jumlahnya 100 orang) yang masing-masing bersenjatakan lembing atau tongkat kayu. Istilah 'Pasola' sendiri berasal dari kata 'sola' atau 'hola' yang berarti tombak atau lembing kayu. Setelah mendapat imbuhan 'pa' menjadi 'pasola' atau 'pahola'. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti sejak kapan Pasola mulai dimainkan oleh masyarakat setempat. Pasola ini  adalah bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang Sumba yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu. Setiap tahun pada bulan Februari atau Maret serangkaian upacara adat dilakukan dalam rangka memohon res