Wisata Kampung Ahok - Wisata Belitung Kampoeng Ahok

-

kampung ahok belitung

(Anindya Nuralifa | 2016) Jalan-jalan adalah suatu kebutuhan, selagi masih sehat, masih ada umur sayang jika kita sia-siakan. Indonesia yang kaya akan keindahan alamnya sangat cocok dijadikan untuk tempat berwisata. Belitong atau disebut Belitung merupakan salah satu pulau di indonesia yang dulu tidak banyak diketahui. Berbeda dengan sekarang yang mulai dikenal oleh para wisatawan, bukan hanya lokal tetapi juga dari berbagai mancanegara.
                              
Provinsi kepulauan Bangka Belitung pun naik daun sebagai destinasi wisata. Lokasi kampung ini di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung dengan luas wilayah 54.630 hektar dan memiliki iklim tropis. Akses menuju Bangka Belitung pun sangatlah mudah. Jika wisatawan ingin menggunakan pesawat terbang, bisa terbang menuju bandara Has Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Belitung. Sesampai di bandara, wisatawan bisa menggunakan jasa travel atau mobil pribadi, yang ditempuh melalui darat kurang lebih setengah jam.

SEJARAH KAMPORANG AHOK BELITUNG 


Awal mula dibuat nya wisata kampung ini, karena Ahok memiliki inisiatif agar masyarakat tidak hanya mengenal wisata alamnya saja tetapi dapat lebih mengenal dirinya  lebih dekat siapa keluarga Ahok, ibu dan bapak nya. Disini tempat kelahiran sosok bapak Basuki Cahya Purnama atau yang lebih akrab disapa Ahok dan rumah nya pun disini. Maka dari itu Belitung itu sendiri yang sekarang sudah banyak destinasi wisata baru yang wisatawan harus kunjungi. Sekarang pun komplek ini sudah menjadi desa wisata.

Kampung Ahok ini sekarang menjadi pusat oleh-oleh Belitung, beberpa yang dijual misalnya batik Belitung timur, madu, lada asli Belitung, hingga batu satam/meteroit yang dijual didalam nya. Dikampung ini dibangun juga replika keluarga besar Ahok dari tahun 1924. Ditempat tersebut kita dapat mengenal lebih jauh mengenai silsilah keluarga Ahok. Luas rumah Ahok mencapai 1 hektar di Belitung timur, tampak halaman rumah samping nya tempat ini dinamai sanggar batik Simpor karena bapak Gubernur juga memanfaatkan sebagai tempat tujuan wisata lainnya untuk sanggar batik.

Selain membuat batik pengunjung pun bisa belajar membatik dan berbelanja bahan-bahan batik ditempat ini. Ditempat ini para pengunjung dapat melihat seperti apa rumah khas Belitung serta dapat bersantai sambil menikmati kuliner Belitung. Nama rumah khas Belitung adalah Rumah Panggung yang bahan pembuatan nya dari kayu. Rumah Ahok tersebut sempat direnovasi sebanyak 3 kali untuk memberikan kesan modern karena dulunya masih berupa rumah panggung.

 Di kampung ini juga dikenal dengan kota 1001 warung kopi nya, kopi O adalah nama salah satu minumaan khas di Belitung timur. Semua warung yang berjejer dipinggir jalan kota manggar menyediakan kopi o dengan menyajikannya buka 24 jam. Harga nya pun ga mahal, kita cukup membayar Rp.5000, sudah dapat menikmati segelas kopi. Masih banyak keindahan yang dapat kita nikmati di pulau Belitung sayang jika kita tidak berkunjung kesana, karena Belitung memiliki potensi yang sangat besar.

" Wisata Kamung Ahok - Wisata Belitung Kampoeng Ahok "

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adat istiadat orang alor NTT

-
Gambar
Salah satu keunikan budaya lokal di Alor adalah Moko yang mirip dengan gendang perunggu dan dijadikan sebagai alat pembayaran belis (mas kawin) dalam tradisi adat perkawinan setempat. Fungsi tersebut sama seperti gading gajah di kabupaten Flores Timur dan Sikka di Pulau Flores. Keistimewaan Alor dalam hal budaya material adalah begitu banyaknya nekara perunggu Moko. Para ahli arkeologi dan sejaral meyakini teknologi perunggu bermula di Dongson Vietnam bagian utara Kemudian menyebar ke berbagai daerah di Asia Tenggara. Namun hasil studi banding menyebutkan Moko di Alor hanyak yang dibuat di Pulau Jawa. Hanya saja tak diketahui secara pasti sejak kapan Moko mulai dikenal oleh masyarakat Kabupaten Alor yang kemudian berfungsi sebagai alat pembayaran belis dalam tradisi setempat. Sebuah pertanyaan yang selalu menggoda para wisatawan asing dan peneliti ilmiah, apakah Moko di Alor itu berasal dari kebudayaan Dongson yang hidup dan berkembang di belahan utara Vietnam sekitar 350 tahun sebelum
Baca selengkapnya

Adat istiadat Parang Sumba NTT

-
Gambar
Begitu banyak kerajinan khas dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya tenun. Apalagi, tenun dari beberapa wilayah di Indonesia telah memiliki nilai sendiri, baik dari segi corak maupun kualitas. Bagi sebagian masyarakat di Nusa Tenggara, tenun melambangkan kebudayaan yang sangat tinggi. “Tenun ini salah satu warisan budaya nenek moyang yang memang tidak boleh kami lupakan. Bagi kami orang Sumba, baik lelaki maupun perempuan, di pesta tertentu kalau dia pakai kain pabrik itu berarti orangnya tidak tahu budaya,” papar Marlina Rambu Meha, warga asal Sumba Timur, saat ditemui di bilangan Blok M, Jakarta, belum lama ini. Bagi masyarakat Sumba pun, Marlina mengakui, corak yang tergambar dalam tenun haruslah memiliki “cerita” di baliknya. Seperti gambar ayam. Menurutnya, ayam itu sebagai lambang pengingat waktu. “Zaman dulu enggak ada ayam belum ada yang tahu jam. Tapi dengan ayam bisa tahu kapan pagi, kapan siang, kapan malam,” katanya. Ada pula kuda, yang melambangkan alat
Baca selengkapnya