Tempat Wisata NTT Kampung Takpala di Alor yang bersahabat dan menarik

-
Tempat Wisata NTT Kampung alami Takpala terletak di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor. Jalan menuju ke Takpala dari Bandar Udara Mali-Alor bisa dilewati dengan ojek sepeda motor. Jika menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, bisa naik bus jurusan Bukapiting, turun di Takalelang. Spanduk selamat datang ke kampung tradisional Takpala menyambut kita di depan jalan keatas beraspal menuju Takpala. Perjalanan dari Takalelang menuju Takpala memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki. Sebagai kampung tradisional, Takpala memiliki 12 rumah adat dan merupakan tujuan wisata Alor yang telah dikelola sangat baik. Masuk Takpala tidak ada biaya retribusi sepeser pun. Di Takpala bisa dijumpai keadaan yang sangat bersahaja. Penduduk di sini menyandarkan kebutuhan sehari-hari pada hasil hutan. Sehingga, Jika berkunjung di siang hari, suasana kampung seperti sepi karena masyarakatnya pergi ke hutan mencari kebutuhan sehari- harinya. Kalau sebelum kunjungan sudah memberikan info  ke dinas wisata setempat, maka warga Takpala bisa diorganisasi untuk mengadakaln tarian lego-lego. Tarian ini dilakukan secara banyak orang, bergandengan tangan secara melingkar.

kampung takpala di pulau alor

Kita bisa menyewa pakaian adat dan aksesorisnya secara lengkap untuk digunakan dan akan dipakaikan oleh orang yang menjaga Kampung Takpala. Biaya sewa pakaian Adat sebesar 50 - 100 Rb satu orang untuk laki-laki maupun perempuan. Setelah pakaian adat dipakai kita bisa dengan bebas berpose di tempat atau lokasi itu dengan berbagai macam gaya sesuai dengan keinginan masing-masing.  Setelah puas berfoto kita bisa membeli souvenir khas masyarakat Takpala yang dijual oleh masyarakat setempat. Jenis souvenir yang dijual antara lain: kain tenun, gelang, kalung, cincin dan pernak-pernik lainnya. Bahan Utama pembuatan souvenir yang dijual oleh masyarakat setempat diperoleh dari alam disekitar Kampung Takpala.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adat istiadat orang alor NTT

-
Gambar
Salah satu keunikan budaya lokal di Alor adalah Moko yang mirip dengan gendang perunggu dan dijadikan sebagai alat pembayaran belis (mas kawin) dalam tradisi adat perkawinan setempat. Fungsi tersebut sama seperti gading gajah di kabupaten Flores Timur dan Sikka di Pulau Flores. Keistimewaan Alor dalam hal budaya material adalah begitu banyaknya nekara perunggu Moko. Para ahli arkeologi dan sejaral meyakini teknologi perunggu bermula di Dongson Vietnam bagian utara Kemudian menyebar ke berbagai daerah di Asia Tenggara. Namun hasil studi banding menyebutkan Moko di Alor hanyak yang dibuat di Pulau Jawa. Hanya saja tak diketahui secara pasti sejak kapan Moko mulai dikenal oleh masyarakat Kabupaten Alor yang kemudian berfungsi sebagai alat pembayaran belis dalam tradisi setempat. Sebuah pertanyaan yang selalu menggoda para wisatawan asing dan peneliti ilmiah, apakah Moko di Alor itu berasal dari kebudayaan Dongson yang hidup dan berkembang di belahan utara Vietnam sekitar 350 tahun sebelum
Baca selengkapnya

Adat istiadat Parang Sumba NTT

-
Gambar
Begitu banyak kerajinan khas dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya tenun. Apalagi, tenun dari beberapa wilayah di Indonesia telah memiliki nilai sendiri, baik dari segi corak maupun kualitas. Bagi sebagian masyarakat di Nusa Tenggara, tenun melambangkan kebudayaan yang sangat tinggi. “Tenun ini salah satu warisan budaya nenek moyang yang memang tidak boleh kami lupakan. Bagi kami orang Sumba, baik lelaki maupun perempuan, di pesta tertentu kalau dia pakai kain pabrik itu berarti orangnya tidak tahu budaya,” papar Marlina Rambu Meha, warga asal Sumba Timur, saat ditemui di bilangan Blok M, Jakarta, belum lama ini. Bagi masyarakat Sumba pun, Marlina mengakui, corak yang tergambar dalam tenun haruslah memiliki “cerita” di baliknya. Seperti gambar ayam. Menurutnya, ayam itu sebagai lambang pengingat waktu. “Zaman dulu enggak ada ayam belum ada yang tahu jam. Tapi dengan ayam bisa tahu kapan pagi, kapan siang, kapan malam,” katanya. Ada pula kuda, yang melambangkan alat
Baca selengkapnya