Topi TI'I Langga Dari Pulau Rote
Makna Topi Ti'i Langga, Lambang Masyarakat Rote
SPORTOURISM - Selain baju adat, topi menjadi salah satu ciri khas dari setiap daerah yang ada di Indonesia, seperti Ti’i Langga yang menjadi ciri khas dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagi orang Rote, Ti’i Langga melambangkan jiwa kepemimpinan, kewibawaan dan percaya diri. Pada pertama kali Ti’Langga hanya digunakan oleh para petinggi yang ada di Pulau Rote, sekarang Ti’i Langga sudah menjadi pelengkap untuk pakaian tradisonal laki-laki di Rote dan juga sering dipakai untuk acara-acara adat.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat Ti’i Langga yaitu daun lontar, dimana pohon lontar memang banyak ditemui di wilayah NTT.
Keunikannya, pada saat Ti’i Langga di anyam akan terjadi perubahan warna dari kuning muda menjadi coklat. Hal tersebut terjadi, karena kadar air pada daun lontar terus berkurang yang membuat daun mengering.
Pada bagian atas, juga terdapat sebuah antena yang menjulang. Bagian yang meruncing pada topi tersebut makin lama tidak akan tegak, tetapi cenderung miring dan sulit untuk ditegakan kembali. Konon hal tersebut melambangkan sifat asli orang Rote yang cenderung keras.
Bagi yang berkunjung ke NTT, Ti’i Langga bisa jadi sebuah cinderamata, karena bisa untuk hiasan di dinding dirumah.
SPORTOURISM - Selain baju adat, topi menjadi salah satu ciri khas dari setiap daerah yang ada di Indonesia, seperti Ti’i Langga yang menjadi ciri khas dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagi orang Rote, Ti’i Langga melambangkan jiwa kepemimpinan, kewibawaan dan percaya diri. Pada pertama kali Ti’Langga hanya digunakan oleh para petinggi yang ada di Pulau Rote, sekarang Ti’i Langga sudah menjadi pelengkap untuk pakaian tradisonal laki-laki di Rote dan juga sering dipakai untuk acara-acara adat.
Bahan utama yang digunakan untuk membuat Ti’i Langga yaitu daun lontar, dimana pohon lontar memang banyak ditemui di wilayah NTT.
Keunikannya, pada saat Ti’i Langga di anyam akan terjadi perubahan warna dari kuning muda menjadi coklat. Hal tersebut terjadi, karena kadar air pada daun lontar terus berkurang yang membuat daun mengering.
Pada bagian atas, juga terdapat sebuah antena yang menjulang. Bagian yang meruncing pada topi tersebut makin lama tidak akan tegak, tetapi cenderung miring dan sulit untuk ditegakan kembali. Konon hal tersebut melambangkan sifat asli orang Rote yang cenderung keras.
Bagi yang berkunjung ke NTT, Ti’i Langga bisa jadi sebuah cinderamata, karena bisa untuk hiasan di dinding dirumah.
Komentar
Posting Komentar