Liang Bua
Liang Bua
Liang Bua terletak di daerah perbukitan kapur memiliki potensi sumber daya arkeologi yang mengagumkan. Terbukti dengan adanya situs-situs arkeologi yang tersebar luar di daerah ini. Salah satunya adalah situs Liang Bua, sekitar 14 km di utara Kota Ruteng.
Liang Bua |
Situs Liang Bua sangat ideal untuk pemukiman masa prasejarah, memiliki ukuran panjang kurang lebih 50m, lebar 40m, dan tinggi atap bagian dalam 25m. Terletak sekitar 200 m dari pertemuan dua buah sungai besar yaitu Wae (sungai) Racang dan Wae Mulu. Kedua sungai ini mengandung temuan artefak batu dan batuan keras seperti tufa kersikan, kalsedon dan rijang (chert).
Liang Bua yang bermakna gua yang dingin ini menjadi istimewa karena ditemukan rangka manusia kerdil yang kemudian diberi nama Homo Floresiensis, di kedalaman 6 meter yang berasal dari sekitar 18.000 tahun yang lalu. Manusia kerdil ini berjenis kelamin perempuan berumur sekitar 30 tahun, tinggi sekitar 106 cm, volume otak sekitar 380 cc (bandingkan dengan otak manusia modern yang minimum memiliki volume otak 1200 cc). Secara keseluruhan lapisan yang mengandung temuan-temuan tersebut berumur antara 95.000 – 12.000 tahun yang lalu. Selain itu ditemukan juga artefak batu dan tulang-tulang binatang seperti stegodon (gajah purba), komodo, kura-kura, biawak, dan sebagainya.
Memasuki kawasan Situs Liang Bua membuat anda kembali ke zaman prasejarah, menyaksikan situs yang telah dihuni sejak masa prasejarah mulai dari paleolitik, mesolitik, neolitik, hingga masa paleometalik. Selain itu anda bisa menikmati pemandangan khas pedesaan sawah hijau menghampar.
Komentar
Posting Komentar