Tempat wisata di pulau adonara NTT

-
Pulau Flores yang juga dikenal sebagai Pulau Bunga memiliki pantai-pantai dan pulau lainnya yang sangat indah dan mempesona. Di Flores ada Pantai Pink di Labuan Bajo, Pantai Cepi Watu di Borong, Pantai Riung, Pantai Koka di Maumere serta Pantai Watu Tena di Pulau Adonara tak jauh dari Pulau Flores yang memiliki pasir putih dan gumpalan Batu Magma yang menghiasi bibir pantai.

Pulau nan cantik nan indah dengan Pantai Watu Tena yang memiliki hamparan pasir putih bersih dan berkilau dengan air lautnya yang biru menggoda ditambah dengan formasi batu magma menjadikan Pulau Adonara yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia begitu eksotis.

Pantai Watu Tena

Pantai yang berada di wilayah Kecamatan Ilo Beleng ini jauh dari kesan ramai. Di pantai ini Anda tidak akan menemukan tempat souvenir, cafe atau hotel berbintang seperti di Pulau Bali. Namun keindahan pantai dengan pasir putih dan bebatuan magma di sepanjang garis Pantai Watutena adalah souvenir terindah yang akan terpatri abadi dalam memori Anda.

Pantai Watu Tena

Selain itu dengan airnya yang sangat jernih dan biru kehijauan serta pemandangan bawah laut dengan terumbu karang dan aneka ikan warna warni di dalamnya menjadikan pantai ini menjadi tempat terbaik untuk Anda melakukan aktivitas diving dan snorkeling.

Gunung Ile Boleng


Alam Pegunungan Gunung Ile Boleng dan Pantai Watu Tena  yang masih sangat alami dan belum terjamah di Nusa Tenggara Timur ini melengkapi kecantikan pulau yang berada di sebelah timur Pulau Flores.


Daerah Ile Boleng memiliki pemandangan alam pegunungan nan indah dengan lekukan-lekukan punggungan lava yang hijau di kaki gunung sebelah timur serta sebelah selatannya berbatasan langsung dengan Pantai Sawu. Di sini juga terdapat sebuah kawah di Puncak Gunung Ile Boleng. Selain itu Anda juga dapat melakukan aktivitas pendakian (hiking) dari Kampung Lamahelan Bawah atau melalui  Kampung Lambayung atau dari Kampung Dua untu melakukan pendakian ke Puncak Gunung Ile Boleng menuju puncak gunung setinggi 1.659 mdpl.

Gunung Ile Boleng

Pariwisata di Pulau Adonara memang belum berkembang dan diolah secara profesional. Namun di tempat ini Anda akan merasakan dan menikmati keindahan alam dengan pesona yang benar-benar masih sangat alami.

Dengan luas pulau sekitar 509 kilometer persegi, Pulau yang dibatasi oleh Laut Flores disebelah utara dan Selat Lowotobi dibagian barat  Anda dapat menikmati banyak pantai di pulau ini dalam waktu yang singkat.

Di Pulau Adonara Anda juga akan disambut keramah tamahan pendduduk lokal dari desa-desa nan cantik dan makmur, tempat wisata yang bersih dan alami yang tertata secara tradisional.
Anda juga dapat menikmati Wisata Kuliner di Waiwerang dengan menikmati aneka kuliner khas Adonara sebelum melanjutkan ke tempat-tempat wisata lainnya di Pulau Adonara.
Pulau nan cantik dan indah bagai surga ini memang belum terjamah. Tempat-tempat wisata di Pulau Adonara masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Semoga dengan dipublikasikan artikel Menjelajahi Kecantikan Pulau Adonara Nan Eksotis ini pemerintah daerah Flores Timur menaruh perhatian dan mempromosikan tempat wisata di Pulau Adonara terutama keindahan Pantai Watu Tena ke dunia luar.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adat istiadat orang alor NTT

-
Gambar
Salah satu keunikan budaya lokal di Alor adalah Moko yang mirip dengan gendang perunggu dan dijadikan sebagai alat pembayaran belis (mas kawin) dalam tradisi adat perkawinan setempat. Fungsi tersebut sama seperti gading gajah di kabupaten Flores Timur dan Sikka di Pulau Flores. Keistimewaan Alor dalam hal budaya material adalah begitu banyaknya nekara perunggu Moko. Para ahli arkeologi dan sejaral meyakini teknologi perunggu bermula di Dongson Vietnam bagian utara Kemudian menyebar ke berbagai daerah di Asia Tenggara. Namun hasil studi banding menyebutkan Moko di Alor hanyak yang dibuat di Pulau Jawa. Hanya saja tak diketahui secara pasti sejak kapan Moko mulai dikenal oleh masyarakat Kabupaten Alor yang kemudian berfungsi sebagai alat pembayaran belis dalam tradisi setempat. Sebuah pertanyaan yang selalu menggoda para wisatawan asing dan peneliti ilmiah, apakah Moko di Alor itu berasal dari kebudayaan Dongson yang hidup dan berkembang di belahan utara Vietnam sekitar 350 tahun sebelum...
Baca selengkapnya

Bahasa dan budaya masyarakat Pulau Sabu NTT

-
Gambar
Ada 4 dialek yang digunakan oleh  masyarakat di pulau sabu, yakni Raijua, Mehara, Dimu, dan Ha’ba. Sekalipun ada perbedaan dialek, tetapi dalam komunikasi, orang-orang Sabu saling mengerti satu sama lain. Budaya Sabu tidak terlepas dari bahasa yang mereka miliki, karena bahasa Sabu sendiri merupakan identitas budaya yang sangat melekat pada orang Sabu itu sendiri. Dari dialek yang digunakan seseorang, orang Sabu dapat mengetahui dari udu mana orang tersebut berasal. Budaya Sabu sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan. Ini dapat terlihat dari bahasa yang mereka gunakan. Misalnya sebutan “Ama” kepada kaum lelaki dan “Ina” kepada kaum perempuan. Dalam Bahasa Indonesia, “Ama dan Ina” berarti “papa dan mama”, tetapi dipakai untuk memanggil siapa saja tidak peduli orang tua atau orang muda, kaya atau miskin. Bahasa Sabu juga memiliki keistimewaan tersendiri, seperti adanya perbedaan antara bahasa Sabu yang digunakan sehari-hari dan yang digunakan pada aktivitas budaya...
Baca selengkapnya