Dieng Culture Festival - Ragam Budaya Dieng

DIENGULTURE FESTIVAL
Dieng Culture Festival - Ragam Budaya Dieng
Dieng Culture Festival

Dieng Culture Festival (DCF) Adalah event tahunan yang diadakan di daerah Dataran Tinngi Dieng, pada intinya acara ini adalah upacara Ruwatan Rambut Gimbal,  yaitu rambut unik yang tumbuh hanya pada anak Dieng. Anak ini dipercaya seagai anak Bajang Titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce yang merupakan leluhur Suku Dieng. Karena dianggap titisan inilah rambut ini tidak boleh dipotong secara sembarangan melainkan harus memalui ritual khusus karena jika tidak dipotong maka anak berambut gimbal tersebut akan jatuh sakit dikemudian hari dan juga akan membawa ka bagi keluarganya.

Tidak hanya Ruwatan Ranbut Gimbal DCF juga mempunyai berbagai acara bertajuk kebudayaan khas Dieng yang terkenal dengan kekayaan alamnya yang menakjubkan. Disana wisatawan tidak hanya akan disuguhkan dengan wisata budaya semata namun juga ada wisata alam, kuliner dan juga panggung hiburan musik yang mana disini wisatawan yang berkunjung juga akan diajak untuk berpartisipasi pada acara tersebut.

DCF pada awal mulanya adalah sebuah Pekan Budaya yang kala itu baru pertama kali digelar pada tahun 2010. Namun seiring perkembangan waktu, masyarakat setempat dan komunitas sadar budaya Dieng mengubah nama tersebut menjadi Dieng Culture Festival pada tahun 2013 yang tujuanya adalah untuk lebih memperkenalkan keragaman budaya masyarakat dieng serta mempromosikan keindaha alam yang dimiliki daerah tertinggi di jawa ini.


RAGAM BUDAYA DIENG CULTURE FESTIVAL


Acara Festival ini biasanya mulai diadakan pada tanggal 5 Agustus di tiap tahunya, dengan acara pembukaan yang berlangsung di Kompleks Candi arjuna, Disana biasanya digelar semacam panggung hiburan yang menghadirkan musisi Jazz dari sore hari hingga tengah malam.

Bersamaan dengan acara pembukaan disana wisatawan juga dapat menikmati keindahan Sunset tenggelam dari sebuah bukit yang tak jauh dari panggung pembukaan. Bukit tersebut bernama bukit Sekuter/Scooter yang dapat ditempuh hanya dalam waktu 15 menit dari Dieng kulon, sambil berjalan kaki menikmati dinginya udara Dieng wisatawan yang ingin mendaki bukit dan melihat Sunset hanya akan dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000 untuk satu orang. Tidak hanya Sunset di pantai, Suset Dieng juga tak kalah indah matahari tenggelam yang memancarkan warna kuning kemerahan seraya merasakan dingin yang menusuk di kulit dambil meikmati secangkir kopi tentu merupakan pengalaman yang berkesan dan itu hanya akan anda rasakan di Dieng.

Setelah puas melihat Sunset, kembali ke panggung pembukaan disana masih ada musik Jazz yang akan menemani anda dengan kekasih anda melewati malam dengan suhu udara malam yang hanya mencapai 2-5 derajat celcius sebaiknya anda tidak melupakan pakaian hangat jika berkunjung ke Dieng.

Di pagi harinya, pad tanggal 6 agustus wisatawan juga bisa menikmati Golden Sunrise yang sangat terkenal hingga ke Manca dari bukit-bukit yang berada di Dieng, seperti bukit Sikunir, Bukit Prau ataupun bukit Pakiwaja. Namun jika anda ingin menikmati indahnya matahari terbit di Dieng, saya sarankan anda harus bangun pagi sekitar pukul 04.30 wib karena jika anda menginap di home stay anda harus berjalan kaki terlebih dahulu dan biasanya pada pukul 05.00 di atas bukit sudah dipenuhi puluhan psang mata yang akan manikmati Sunset jadi bagi anda yang mendapatkan view yang bagus bangunlah sepagi mungki agar lebih santai sambil mencari minuman hangat seperti wedang jahe yang tersedia di warung-warung yang bisa juga untuk membantu menghangatkan badan anda.

Setelah menikmati Golden Sunrise biasanya panitia DCF juga mengadakan acara "Jalan Kaki Keliling Kampung" selain olah raga itu baik untuk kesehatan, acara ini juga bisanya dimeriahkan dengan pelepasan balo gas dan juga acara minum Purwaceng yaitu minuman yang terkenal berkhasiat untuk meningkatkan Vitalitas, jadi yah sekalian olah raga dan hiburan boleh lah icip-icp minuman yang satu ini.

Jalan kaki keliling kampung ini biasanya mulai setart pada pukul 07.00 hingga selesai dengan start awal dan finish di Kompleks Gedung Soeharto -Withlam Dieng. Selain itu panitia disana juga biasanya mengyediakan doorprize untuk pada peserta yang akan diundi setelah sampai di garis finish.

Pada siang harinya berbagai ragam pertunjukan biasanya tidak hanya diadakan di panggung utama saja tapi juga di berbagai spot wisata di Dieng, seperti di Telaga Warna, Kawah Sikidang, Goa Semar, Sumur Jalatunda dan juga tempat wisata lainya yang berada di Dieng. Tidak hanya pertunjukan seni tradisi dari Dieng saja yang akan ditampilkan disana melainkan dari berbagai daerah seperti Wonosobo dan Banjarnegara yang ikut berpartisipasi dalam aca tersebut pun akan ikut mewarnai kemeriahan Dieng Culture Festival. 

Barulah pada malam harinya wisatawan akan diajak kembali ke panggung utama, disana yang ditunggu kaum nuda-mudi adalah pada saat pelepasan 5.000 lampion yang akan merubah langit Dieng menjadi Kuning Kemerahan, yang akan menciptakan suasana yang romantis ditemani alunan musik acoustic yang akan menambah suasana menjadi so sweet. Untuk pada pengunjung yang memiliki tiket resmi DCF juga akan ikut melepaskan lampion dengan aba-aba dari MC. Di panggung selain ada acoustic juga biasanya di isi Stand Up Comedi ataupun tari-tarian.

Selain pelepasan 5.000 lampion, pengunjung yang datang akan dibagikan kembang api dengan menukarkan tiket resmi di loket yang disediakan, barulah pada sekitar pukul 21.30 wib pesta kembang api dimulai. Sekitar 15 ribu letupan kembang api akan menmberikan cahaya yang akan menerangi Dieng dengan cahaya wana-wani yang menbuat suasana menjadi semakin indah. Panggung acara ini kira-kira berakhir pada pukul 23.00.
Dieng Culture Festival - Ragam Budaya Dieng
Pelepasan Lampion DCF

Setelah itu barulah tiba pada acara inti yaitu Ruwatan Rambut Gimbal pad pagi harinya tanggal 07 agustus. Acara dimulai denga kirab budaya oleh pemangku adat Dieng pada pukul 06.00 WIB pada acara ini wisatawan yang datang juga akan diajak untuk ikut serta dengan mengenakan pakaian adat namun jumlah pasrtisipan pun dibatasi oleh panitia, jadi kalau anda ingin terlibat dalam Kirab ini sebaiknya anda jang bangun terlalu siang nanti rugii..

Sesudah Kirab kita telah sampai pada Pencukuran Rambut Gimbal. acara ini berlangsung di Kompleks Candi Arjuna namun sebelum rambut tersebut dipotong biasanya anak tersebut akan ditanyai apa permintaan dari anak tersebut dan untuk orang tua harus menuruti apa kemauan anak tersebut seperti minta sepeda maina dll.

Setelah sejumlah anak dengan rambut gembel berkumpul barulah para Pemuka Tokoh yang gitunjuk mulai memotong rambut tersebut. Acara tersebut kiranya berakhir sekitar pukul 13.00 WIB. Dan akan ditutup dengan pergelaran Wayang Kulit dan juga pertunjukan seni tradisi lainya.

Buat anda yang ingin berkunjung sebiknya mempersiapkan diri dengan baik dan juga memperhatikan kesehatan mengingat disana suhu rata-rata dapat mencapai 0 drajat celcius pada ulan Agustus.

Dieng adalah salah satu spot wisata yang sangat kaya akan budayanya maupun topografi keindahan alamnya, tidak hanya di Dieng, di Indonesia kita ini kemanapun kaki ini melangkah sejauh mata memandang akan selalu terpancar keindahan alam yang menghampar dari sabang sampai merauke jadi bodohlah kita yang tidak bangga akan budaya dan kekayaan alam kita yang harus kita jaga jangan sampai dicuri oleh bangsa miskin akan budaya.
Semoga tulisan ini dapat menjadi refrensi dan inspirasi anda dan TETAP BANGGA INDONESIA !!

" Dieng Culture Festival "

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adat istiadat orang alor NTT

Adat istiadat Parang Sumba NTT